Kali ini bunda masih akan
menyampaikan info seputar ASI (Air Susu Ibu), langsung saja ya.....
Produksi ASI
Setiap kali bayi menghisap ia
akan merangsang ujung saraf disekitar payudara dan disalurkan ke otak dan
merangsang kelenjar hipofisis bagian depan untuk memproduksi hormon prolaktin.
Prolaktin dialirkan ke pabrik ASI, merangsang sel-sel alveoli pembuat ASI untuk
memproduksi ASI.
Semakin banyak ASI dikeluarkan
dan semakin sering menyusui semakin banyak pula ASI diproduksi. Selain itu
hormon prolaktin akan menekan fungsi indung telur (ovarium) sehingga menyusui
secara eksklusif akan dapat memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid,
tetapi menyusui eksklusif jangan digunakan sebagai patokan pencegah kehamilan.
Proses ASI dialirkan
Isapan bayi akan merangsang
bagian belakang kelenjar hipofisik diotak sehingga akan memproduksi hormon
oksitosin. Hormon oksitosin dialirkan melalui darah menuju payudara, kemudian
akan merangsang otot-otot yang mengelilingi pabrik untuk berkontraksi sehingga
ASI diperas keluar dari pabrik ke saluran ASI.
Hormon prolaktin mencapai
puncaknya pada proses melahirkan, inilah penyebab mengapa melahirkan secara
normal memperbesar kemungkinan berhasinya ASI eksklusif. Tapi bagi ibu yang
melahirkan secara caesar jangan berkecil hati, tetap berjuang, banyak ibu-ibu
yang melahirkan secara caesar tapi bisa memberikan ASI eksklusif selama 2 tahun. Hormon prolatin dan
oksitosin ini akan bertahap menurun sampai dengan bulan ke 4 jika ibu terhalang
menyusui, oleh kerenanya gunakan kesempatan emas sebaik-baiknya.
Hal-hal yang dapat meningkatkan
oksitosin
1. Ibu dalam keadaaan tenang, mungkin dapat dibantu dengan
mendengarkan musik lembut agar ibu relaks.
2. Ibu melihat, mencium (jangan ayahnya saja yang di cium…hehehehe),
mendengarkan celoteh, atau tangisan bayi (tapi bunda jangan ikut nangis ya…)
3.
Ayah diberi tugas menggendong dan menyendawakan bayi.
4.
Ayah mengganti popok bayi.
5.
Ayah memandikan bayi
6.
Ayah bermain dan bergurau dengan bayi.
7.
Ayah memijat bayi
Hal-hal yang mempengaruhi
berkurangnya oksitosin
1.
Takut bentuk payudara berubah dan takut gemuk.
2.
Ibu bekerja, sehingga menjadi stres.
3.
Ibu merasa atau takut ASInya tidak cukup.
4.
Ibu merasa kesakitan, terutama saat menyusui.
5.
Ibu merasa sedih, cemas, marah, kesal dan bingung.
6.
Merasa malu menyusui
7.
Suami/keluarga kurang mendukung dan mengerti ASI.
Hal-hal yang menyebabkan ASI kurang
Hal-hal yang menyebabkan ASI kurang
1.
Kelainan kelenjar mamae
2.
Mengidap penyakit tiroid (hypothyroidsm) atau masalah
kelenjar endokrin (sepeti polycystic ovarium disease)
3.
Refleks oksitosin tidak bekerja dengan baik, sehingga
aliran ASI menjadi lambat.
4.
Stres, marah, jengkel dan sedih
5.
Kurang minum (minimal 16 gelas/hari)
6.
Kurang asupan gizi makanan, jangan mencoba untuk diet.
Pertahankan pola makan sehat dan seimbang yang banyak mengandung protein dan
karbohidrat kompleks.
7.
Konsumsi alkohol.
8.
Kurang istirahat/kecapaian (disarankan tidur siang).
9.
Ketidakmampuan bayi untuk mengisap dengan benar.
10. Ibu
sakit, apabila ibu sedang sakit (batuk/flu) tetap desarankan untuk menyusui,
karena ASI mengandung antibody batuk/flu yang berguna bagi bayi.
ASI dirasa cukup apabila :
Tabel ini menunjukkan berapa lama ASI dapat bertahan pada suhu udara tertentu
(sumber : wijaya)
ASI dirasa cukup apabila :
1. Bayi tenang dan rileks/puas setelan disusui. Bedakan
bayi yang tertidur setelah menyusui karena hormon aksitosin (bukan karena
kenyang) setelah ditaruh tidak lama bayi akan bangun dan menangis karena masih
lapar. Sebaliknya jika bayi tidak menangis berarti bayi sudah kenyang.
2.
Buang air kecil (BAK) 5-6 kali/hari.
Buang air besar (BAB) 2-5 kali/hari (Bagi ASI eksklusif ada pula yang BAB
4 hari sekali)
3.
Terdengar suara “clup clup glek glek” saat bayi
menyusu.
4.
Bayi melepaskan puting susu sendiri.
5.
Bayi bersuara ketika disendawakan.
6. Kenaikan berat tubuh bayi 110gr hingga 200gr dalam
seminggu. Bayi yang diberikan ASI cenderung lebih kurus dan kenaikan berat
tubuhnya lebih perlahan dari pada bayi yang diberi susu formula.
Petunjuk penyimpanan ASI
ASI yang telah dikeluarkan akan
terpisah dalam beberapa lapisan. Hal ini biasa, cukup kocok botol tempat ASI
disimpan.
1. ASI yang membeku harus dihangatkan dengan cepat, tetapi
tidak dalam air mendidih, karena ASI akan mengental dan jangan dibiarkan
terlalu lama dalam suhu kamar.
2.
Mula-mula letakkan botol ASI kedalam air dingin,
kemudian secara perlahan-lahan beri air hangat sampai ASI mencair, atau
letakkan botol ASI beku kedalam kulkas, 12 jam sebelum ASI diminumkan (hingga
ASI mencair dengan sendirinya).
3.
Setelah itu, hangatkan botol ASI tersebut dengan
merendamnya dalam air hangat 60ÂșC, sebentar saja supaya ASI mencapai suhu tubuh
yang normal.
4.
Sebelum diminumkan ke bayi, coba dulu dengan meneteskan
pada punggung tangan anda.
Tabel ini menunjukkan berapa lama ASI dapat bertahan pada suhu udara tertentu
ASI
|
Pada Suhu Udara
|
Dalam Lemari Es
|
Dalam Freezer
|
Yang baru saja dikeluarkan (fresh)
|
Bisa bertahan antara 6-8 jam pada suhu udara 26°C atau kurang
|
Bisa bertahan antara 3-5 hari pada suhu udara 4°C atau kurang
|
Bisa bertahan dalam waktu 2 minggu, apabila freezer ada didalam
lemari es (1 pintu). Apabila 2 pintu bisa bertahan sampai 3 bulan.
|
Yang sebelumnya sudah dibekukan dan dicairkan di lemari es
|
Bisa bertahan paling lama 4 jam
|
Bisa bertahan 24 jam
|
Jangan dimasukkan ke freezer kembali
|
Yang sudah dicairkan dengan air hangat
|
Harus dberikan sekaligus
|
Bisa bertahan untuk 4 jam
|
Jangan dimasukkan ke freezer kembali
|
Yang sudah diminumkan ke bayi dari botol yang sama
|
Sisa harus dibuang
|
Dibuang
|
Dibuang
|
(sumber : wijaya)
No comments:
Post a Comment