Mencari

Thursday, October 4, 2012

Masalah Menyusui


Tidak semua ibu-ibu pada saat menyusui anaknya dapat berjalan tanpa ada masalah ataupun kendala yang pastinya tidak kita inginkan, berikut bunda akan menyampaikan masalah-masalah yang sering timbul dalam menyusui dan pemecahannya.  Semoga bermanfaat….

Ibu mengalami peradangan payudara (Mastitis)
Mastitis adalah radang kelenjar payudara karena infeksi kuman-kuman dengan gejala diawali dengan suhu badan yang tinggi dan mengigil, payudara membengkak keras dan sakit bila tersentuh, daerah infeksi akan berwarna merah. Biasanya hanya terjadi pada satu payudara sekitar 3 bulan setelah melahirkan.
Penyebabnya infeksi pada timbunan ASI karena tersumbatnya saluran air susu.
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya mastitis antara lain :
* Kelemahan tubuh, kurang darah, kelelahan dan stress.
* Tersumbatnya saluran susu dan terjadinya pembengkakan payudara.
* Produksi asi yang berlebihan.
* Pemakaian BH yang terlalu ketat yang mengakibatkan saluran ASI tersumbat.
* Puting susu luka.
* Menghentikan menyusui dengan seketika

Pemecahan masalah mastitis :
Dianjurkan untuk tetap menyusui bayi dari kedua payudara, dimulai dari payudara yang tidak sakit. Apabila bayi tidak mau menyedot dengan baik maka gunakan pompa susu. Apabila menyusui ataupun memompa terasa sakit bisa dengan meletakkan es yang dibungkus kain pada payudara anda. Ibu harus banyak istirahat dan tidur.

Ibu mengalami Engorgement
Engorgement adalah tertimbunya ASI dalam kelenjar payudara karena tidak diminum oleh bayi/tidak dipompa sampai habis. Sering terjadi beberapa hari setelah melahirkan karena produksi ASI dan kebutuhan bayi belum seimbang (ASI masih terlalu banyak). Selanjutnya ASI akan seimbang dengan kebutuhan bayi sehingga engorgement lebih jarang terjadi.
Gejala : Payudara membesar, bengkak, keras, sakit, panas dan terasa penuh.
Pencegahan :
·         Berikan ASI sesering mungkin (8-12 kali dalam 24 jam).
·         Sebelum menyusui, kedua payudara dikompres handuk panas/mandi air panas.
·         Sebelum dan waktu menyusui payudara dipijat.
·         Keluarkan sisa ASI dengan pompa susu atau pijatan langsung.
·         Usahakan untuk memberkan ASI dari kedua payudara.
·         Apabila ingin menyapih bayi kerjakan secara bertahap jangan seketika.
Pemecahan masalah :
Dicoba mengeluarkan ASI sebanyak mungkin dengan disusukan atau dipompa dengan pompa susu. Bila kurang berhasil bisa digunakan cara tradisional dengan pemakaian daun kobis untuk mengompres.
Cara pemakaian :
Cuci beberapa daun kobis, kibaskan airnya dan simpan dalam kantong plastic didalam lemari es (bukan freezer). Juga dapat dpakai daun kobis yang dimasukkan air panas sebentar lalu dinginkan seperti diatas. Bila akan dipakai lunakkan dengan cara meremas sedikit dan bentangkan diatas payudara dibawah BH sampai menutup semua daerah yang mengeras. Rangka daun dapat dibuang terlebih dahulu dengan pisau. Gant daun bila telah layu atau setiap 2 jam sampai payudara menjadi lunak. Apabila engorgement sudah mulai membaik jangan teruskan penggunakan daun kobis ini, karena akan mengurangi paroduksi ASI.
Gantilah dengan kompres kain basah panas sambil diurut dengan gerakan kearah puting untuk mengeluarkan air susu. Teruskan dengan pijatan langsung atau disusukan pada bayi.
Puting susu masuk kedalam
Kesulitan disebabkan karena bayi tidak dapat mengancingkan puting susu ibu kedalam mulutnya dan bayi akan malas minum dari ibu.
Untuk menghindari masalah ini dapat digunakan Nipple Former terbuat dari silicon sehingga terasa nyaman dan diletakkan dibawah BH. Bunda tidak akan merasa sesuatu menggangu atau mengganjal. Dapat dipakai sebelum bayi lahir, karena dengan demikian puting susu akan siap pada saat bayi lahir.
Tips agar puting susu tidak luka :
·         Posisikan bayi dan kancingkan mulut bayi ke puting secara benar.
·         Berikan ASI lebih sering, dianjurkan setiap 1,5 – 3 jam (8-12 kali sehari) supaya anak tidak terlalu lapar dan menghisap terlalu keras sehingga melukai puting susu.
·         Sebelum melepas puting susu dari mulut bayi, masukkan jari kemulut bayi agar hisapan bayi terlepas baru puting ditarik.
·         Setelah menyusui oleskan sedikit air susu ke puting dan daerah sekitarnya.
·         Jangan membersihkan puting susu dengan macam-macam sabun, cream, alcohol, antiseptic, cukup bersihkan dengan air bersih.
·         Jangan memakai pompa susu dengan penghisap bola karet. Pompa susu ini dapat merusakkan payudara dan puting karena hisapannya tidak terkontrol.
Tips apabila puting susu sudah luka :
·         Puting yang luka jangan disusukan terlalu lama, sekedar cukup untuk mengurangi isinya.
·         Susukan dari payudara yang putingnya luka terlebih dahulu, baru yang sebelahnya.
·         Keluarkan sedikit ASI dulu untuk merangsang keluarnya air susu.
·         Gunakan bra pad sepanjang puting susu masih luka (hindari pemakaian bra pad dari bahan plastik) dang anti secara rutin supaya puting susu kering.
(sumber: wijaya)

 

No comments:

Post a Comment