Tidak semua ibu-ibu pada saat
menyusui anaknya dapat berjalan tanpa ada masalah ataupun kendala yang pastinya
tidak kita inginkan, berikut bunda akan menyampaikan masalah-masalah yang
sering timbul dalam menyusui dan pemecahannya. Semoga bermanfaat….
Ibu mengalami peradangan
payudara (Mastitis)
Mastitis adalah radang kelenjar
payudara karena infeksi kuman-kuman dengan gejala diawali dengan suhu badan
yang tinggi dan mengigil, payudara membengkak keras dan sakit bila tersentuh,
daerah infeksi akan berwarna merah. Biasanya hanya terjadi pada satu payudara
sekitar 3 bulan setelah melahirkan.
Penyebabnya infeksi pada
timbunan ASI karena tersumbatnya saluran air susu.
Faktor-faktor yang mempermudah
terjadinya mastitis antara lain :
* Kelemahan tubuh,
kurang darah, kelelahan dan stress.
* Tersumbatnya saluran
susu dan terjadinya pembengkakan payudara.
* Produksi asi yang
berlebihan.
* Pemakaian BH yang
terlalu ketat yang mengakibatkan saluran ASI tersumbat.
* Puting susu luka.
* Menghentikan menyusui
dengan seketika
Pemecahan masalah mastitis :
Dianjurkan untuk tetap menyusui
bayi dari kedua payudara, dimulai dari payudara yang tidak sakit. Apabila bayi
tidak mau menyedot dengan baik maka gunakan pompa susu. Apabila menyusui
ataupun memompa terasa sakit bisa dengan meletakkan es yang dibungkus kain pada
payudara anda. Ibu harus banyak istirahat dan tidur.
Ibu mengalami Engorgement
Engorgement adalah tertimbunya
ASI dalam kelenjar payudara karena tidak diminum oleh bayi/tidak dipompa sampai
habis. Sering terjadi beberapa hari setelah melahirkan karena produksi ASI dan
kebutuhan bayi belum seimbang (ASI masih terlalu banyak). Selanjutnya ASI akan
seimbang dengan kebutuhan bayi sehingga engorgement lebih jarang terjadi.
Gejala : Payudara membesar,
bengkak, keras, sakit, panas dan terasa penuh.
Pencegahan :
·
Berikan ASI sesering mungkin (8-12 kali dalam 24
jam).
·
Sebelum menyusui, kedua payudara dikompres
handuk panas/mandi air panas.
·
Sebelum dan waktu menyusui payudara dipijat.
·
Keluarkan sisa ASI dengan pompa susu atau
pijatan langsung.
·
Usahakan untuk memberkan ASI dari kedua
payudara.
·
Apabila ingin menyapih bayi kerjakan secara
bertahap jangan seketika.
Pemecahan masalah :
Dicoba mengeluarkan ASI sebanyak
mungkin dengan disusukan atau dipompa dengan pompa susu. Bila kurang berhasil
bisa digunakan cara tradisional dengan pemakaian daun kobis untuk mengompres.
Cara pemakaian :
Cuci beberapa daun kobis,
kibaskan airnya dan simpan dalam kantong plastic didalam lemari es (bukan
freezer). Juga dapat dpakai daun kobis yang dimasukkan air panas sebentar lalu
dinginkan seperti diatas. Bila akan dipakai lunakkan dengan cara meremas
sedikit dan bentangkan diatas payudara dibawah BH sampai menutup semua daerah
yang mengeras. Rangka daun dapat dibuang terlebih dahulu dengan pisau. Gant
daun bila telah layu atau setiap 2 jam sampai payudara menjadi lunak. Apabila engorgement
sudah mulai membaik jangan teruskan penggunakan daun kobis ini, karena akan
mengurangi paroduksi ASI.
Gantilah dengan kompres kain
basah panas sambil diurut dengan gerakan kearah puting untuk mengeluarkan air
susu. Teruskan dengan pijatan langsung atau disusukan pada bayi.
Puting susu masuk kedalam
Kesulitan disebabkan karena bayi
tidak dapat mengancingkan puting susu ibu kedalam mulutnya dan bayi akan malas
minum dari ibu.
Untuk menghindari masalah ini
dapat digunakan Nipple Former terbuat dari silicon sehingga terasa nyaman dan
diletakkan dibawah BH. Bunda tidak akan merasa sesuatu menggangu atau
mengganjal. Dapat dipakai sebelum bayi lahir, karena dengan demikian puting susu
akan siap pada saat bayi lahir.
Tips agar puting susu tidak luka
:
·
Posisikan bayi dan kancingkan mulut bayi ke puting
secara benar.
·
Berikan ASI lebih sering, dianjurkan setiap 1,5 –
3 jam (8-12 kali sehari) supaya anak tidak terlalu lapar dan menghisap terlalu
keras sehingga melukai puting susu.
·
Sebelum melepas puting susu dari mulut bayi,
masukkan jari kemulut bayi agar hisapan bayi terlepas baru puting ditarik.
·
Setelah menyusui oleskan sedikit air susu ke puting
dan daerah sekitarnya.
·
Jangan membersihkan puting susu dengan
macam-macam sabun, cream, alcohol, antiseptic, cukup bersihkan dengan air
bersih.
·
Jangan memakai pompa susu dengan penghisap bola
karet. Pompa susu ini dapat merusakkan payudara dan puting karena hisapannya
tidak terkontrol.
Tips apabila puting susu sudah
luka :
·
Puting yang luka jangan disusukan terlalu lama,
sekedar cukup untuk mengurangi isinya.
·
Susukan dari payudara yang putingnya luka
terlebih dahulu, baru yang sebelahnya.
·
Keluarkan sedikit ASI dulu untuk merangsang
keluarnya air susu.
·
Gunakan bra pad sepanjang puting susu masih luka
(hindari pemakaian bra pad dari bahan plastik) dang anti secara rutin supaya puting
susu kering.
(sumber: wijaya)
No comments:
Post a Comment